Hadapi Tantangan Megatrend 2045, Universitas Perlu Persiapkan Keterampilan dan Kompetensi

- 3 November 2021, 16:39 WIB
Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng.
Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng. /WNC/pikiran-rakyat.com/

YOGYAKARTA (WNC)—Indonesia memiliki 4.593 institusi pendidikan tinggi dengan 29.413 program studi, 312.890 dosen dan 8.483.213 mahasiswa. Megatrend dunia tahun 2045 meliputi beberapa hal diantaranya demografi  dunia, urbanisasi global, kemajuan teknologi, persaingan sumber daya alam dan perubahan iklim termasuk 17 item sustainable development goals.

Revolusi industri 4.0 di Indonesia berefek pada hilangnya 23 juta pekerjaan, diganti  otomatisasi pada 2030. Namun juga terbuka 27-46 juta pekerjaan baru.

Universitas perlu mempersiapkan keterampilan dan kompetensi menghadapi dunia yang belum dikenal. Dunia industri belum mengetahui lima tahun ke depan, oleh karenanya universitas merespon lebih adaptif, mengarahkan diri sendiri, literasi digital, kewirausahaan dan multi disiplin pembelajaran abad 21.

Demikian dikatakan Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Kebidayaan Riset dan Teknologi Prof. Ir. Nizam sebagai pembicara utama dalam The 1st International Conference on Practicum and Community Service in Education (IcoPCoSE) secara daring, Rabu (3/11).

“Saat ini terjadi missing link antara pendidikan tinggi dan dunia kerja. Kami memastikan tidak ada lagi missing link antara apa yang diajarkan di perguruan tinggi dan perkembangan dan kebutuhan dunia kerja” papar Nizam.

Untuk itu perguruan tinggi perlu menggandeng industri, dengan cara mahasiswa diberi kesempatan selama satu semester belajar mata kuliah lain lintas prodi dan dua semester mahasiswa dapat meningkatkan kemampuannya melalui pengalaman pembelajaran  industri atau dunia kerja lainnya.

Kementerian Pendidikan Kebidayaan Riset dan Teknologi mencanangkan Kampus Merdeka dengan sembilan kegiatan luar kampus seperti pertukaran mahasiswa, magang, bantuan mengajar, bantuan riset, pemberdayaan masyarakat, micro credential independent project, kewirausahaan, aktivitas kemanusiaan dan kompi cadangan. Perguruan tinggi juga perlu mengakselerasi kolaborasi dengan dunia usaha, komunitas, keuangan, pemerintah dan media untuk membawa kompetensi dunia kerja profesional bagi mahasiswa.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNY Prof. Siswantoyo memaparkan, dalam praktek mahasiswa dan pengabdian masyarakat harus memiliki semangat berubah dengan kreativitas dan inovasi menyelesaikan misinya.

“Kuliah kerja nyata mendukung UNY pemeringkatan QS World University Ranking by Subject Education and Training dengan menempati posisi kedua nasional” papar Siswantoyo.

Halaman:

Editor: Nadhiroh


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah