Mengenal Artificial Intelligence dan Cara Kerjanya, Teknologi Duplikasi Manusia Era 5.0

19 Agustus 2022, 21:30 WIB
Master of Artificial Intelligence di University of Technology Sydney akan mempersiapkan siswa untuk Industri 5.0./gambar; UTS/ /

WONOGIRI UPDATE.COM - Saat ini Indonesia sedang mempersiapkan zaman 5.0 yang mana segala sesuatu dilakukan secara digital.

Salah satu teknologi yang berkembang pesat Utuk mempersiapkan era teknologi ini adalah AI atau Artificial Intelligence 

Sebagian besar aktivitas mengandalkan sistem AI mulai dari bidang pendidikan, jasa pelayanan, banker, maupun perkantoran.

 Baca Juga: Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak HP Tanpa Kamu Sadari

Di Indonesia juga sudah ada siatem perkuliahan menggunakan sistem AI yang memiliki kelebihan untuk para mahasiswa nya agar fleksibel dalam belajar.

Pada umumnya AI dikenal sebagai teknologi duplikasi manusia dalam bekerja.

Dilansir Wonogiri Update, ulasan mengenai AI ini juga sudah terbit di Pikiran-Rakyat.com dari laman Builtin.com dengan judul "Teknologi Masa Depan Manusia, Kenali Artificial Intelligence dan Cara Kerjanya", berikut pengertian AI dan awal diciptakannya.

Baca Juga: Tips Mencegah Pelecehan Seksual Pada Anak! Berkomunikasilah Dengannya!

AI merupakan sebuah sistem kesadaran yang dimiliki oleh mesin dan memungkinkan mesin untuk menduplikasi kemampuan dari pola pikir dan kemampuan manusia.

AI yang cukup sering digunakan sehari-hari dan secara umum sering digunakan adalah search engine (mesin pencari) Google dan asisten komputerisasi seperti Siri dan Alexa.

Setiap harinya AI dikembangkan oleh developer atau para ahli di bidangnya atau melalui kontribusi yang diberikan oleh setiap orang yang menggunakan kemampuan AI.

 Baca Juga: Deretan Aktris dan Aktor di Drama Korea Terbaru 'Little Women', Yuk Intip Sinopsisnya K-Popers!

Saat ini banyak perusahaan mulai dari industri hingga investasi memanfaatkan sistem AI.

AI merupakan cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan Turning secara alternatif.

Ini merupakan upaya untuk mereplikasi atau mensimulasikan kecerdasan manusia dalam mesin. Tujuan AI yang luas menimbulkan banyak pertanyaan dan perdebatan.

Definisi AI sebagai kecerdasan buatan hanya sebagai upaya ‘membuat mesin cerdas’ namun tidak menjelaskan secara detail apa yang membuat mesin menjadi cerdas.

 Baca Juga: Link Nonton Serial She-Hulk Attorney at Law yang Akan Menghibur Anda

Ada empat tipe dari AI yang dikategorikan berdasarkan dari jenis dan kerumitannya dalam menjalankan sebuah tugas yang dapat dijalankan oleh sistemnya.

Contoh dari AI tersebut yakni mesin yang melakukan sortir otomatis, jenis AI tersebut dikategorikan AI basic atau dasar.

Kemampuan mesin yang dapat menerima persepsi pemikiran dan emosi seseorang adalah kemampuan AI yang sangat berbeda.

Mesin yang bereaksi mengikuti aturan dasar dari AI hanya mampu menggunakan kecerdasannya untuk melihat dan bereaksi terhadap dunia di depannya.

Baca Juga: Kabar Gembira Untuk K-Popers Gong Hyo Jin dan Kevin Oh Dikabarkan akan Menikah

 Mesin jenis ini tidak dapat menyimpan memori sehingga tidak dapat mengandalkan pengalaman masa lalu untuk mengambil keputusan secara real time.

Contoh terkenal dari mesin reaktifaD adalah Deep Blue yang dirancang oleh IBM pada 1990-an sebagai super komputer yang dapat mengalahkan grandmaster catur internasional, Gary Kasparov, dalam sebuah permainan

Deep Blue hanya mampu mengidentifikasi bidak-bidak di papan catur dan mengetahui bagaimana setiap gerakan berdasarkan aturan catur, mengenali posisi masing-masing bidak dan menentukan langkah apa yang paling logis pada saat itu.

Saat ini kemampuan AI masih didasarkan atas apa yang telah di program sebelumnya, belum sampai pada tahap kemampuan berfikir sendiri dan mengambil tindakan sendiri tanpa program.

 Baca Juga: Pantai Pulau Kalong, Nusa Penidanya Gunungkidul, View Keren dan Memicu Adrenalin

Meski demikian, proses pengembangan AI yang terus berjalan membuat mesin bisa memahami perasaan, perilaku dan emosi dari mahluk hidup dan mesin lainnya dan membuat keputusan melalui refleksi dan keinginan.

Sejarah perkembangan AI sejak 1940 hingga saat ini telah banyak membantu kehidupan manusia karena ada beberapa pekerjaan yang tidak semuanya dapat dilakukan oleh manusia.

Dengan demikian AI akan berkembang pesat dengan sejalannya waktu untuk membantu pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari.***(Didin Nur Adin/ Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Novi Endah Widiastuti

Sumber: Pikiran Rakyat builtin.com

Tags

Terkini

Terpopuler