Naik Kasta, Persis Solo Menjadi Klub Sultan di Liga 2 dengan Pendanaan Melimpah, Materi Pemain Kelas Wahid

- 28 Desember 2021, 12:07 WIB
Tim Persis Solo musim depan promosi Liga 1
Tim Persis Solo musim depan promosi Liga 1 /WNC/antaranews.com

WNC - WONOGIRI - Persis Solo akhirnya menemukan kembali habitatnya bersanding dengan klub besar di Indonesia.

Musim depan, sebagai salah satu klub tertua di Indonesia Laskar Sambernyawa kembali sejajar dengan klub seperti Persib Bandung, Persija Jakarta dan PSM Makassar.

Kemenangan atas Dewa United dalam laga semifinal Liga 2 2021, Senin, 27 Desember 2021 malam, membawa Persis Solo kembali ke kompetisi paling tinggi di sepakbola Indonesia.

Baca Juga: Kandaskan Martapura Dewa United 2 -1, Persis Solo Pastikan Diri Promosi ke Liga 1 Musim Depan


Terakhir kali Persis Solo bertanding di kompetisi teratas Liga Indonesia pada tahun 2007.

Waktu itu kompetisi masih digelar format dua wilayah dengan nama Divisi Utama.

Namun, hanya setahun bertahan di Divisi Utama wilayah barat, Persis Solo hanya bertahan di posisi ke-9 dibawah Persijap Jepara.

Kondisi itu membuat Persis Solo kembali terlempar ke kompetisi level dua di Indonesia.

Masalah klasikal yang dihadapi Persis Solo usai degradasi dari Divisi Utama adalah pendanaan.

Distopnya kran penggunaan dana APBD oleh Kemendagri membuat Persis Solo identik dengan klub miskin yang selalu tersandung dengan masalah gaji pemain.

Baca Juga: Oknum Aparat Melarang Wartawan dan Suporter Ambil Gambar saat Konvoi Rayakan Kemenangan Persis Solo
Asa Persis Solo untuk bangkit kembali saat kompetisi Liga 2 musim 2014.

Dengan skuat pemain yang tidak mewah, Widyantoro berhasil meramu pemain lokal melaju hingga babak delapan besar.

Namun bukannya meraih prestasi, laju Persis Solo terhenti karena masalah non teknis di sepakbola Indonesia.

Laskar Sambernyawa terkena sejumlah sanksi yang membuat kekuatan pincang dan gagal melaju ke babak selanjutnya.

Kisruh sepakbola Indonesia membuat kompetisi gagal diputar.

Hanya turnamen Piala Kemerdekaan dan Turnamen ISC B yang diikuti Persis Solo kurun waktu 2015-2016.

Sinyal kebangkitan Persis Solo terlihat di musim 2017.

Baca Juga: Suporter Persis Solo Semalaman Konvoi Sepanjang Jalan Rayakan Kemenangan atas Martapura

Di bawah kepemilikan pengusaha Sigid Harjo Wibisono (SHW), Persis Solo menjalani kompetisi Liga 2 dengan impresif.

Dalam fase penyisihan, Persis Solo dengan mudah lolos ke babak 16 besar.

Di fase tersebut, Persis Solo berhasil menyisihkan PSPS Riau dan PSS Sleman.

Keperkasaan Persis Solo kembali terhenti di babak delapan besar

Dihukumnya Widyantoro selama setahun kompetisi dan sejumlah sanksi untuk pemain membuat langkah gontai mengiringi Persis Solo.

Hasilnya sudah bisa ditebak, Persis Solo menempati posisi buncit usai gagal bersaing dengan Martapura FC, PSMS Medan serta Kalteng Putra.

Baca Juga: Tidak Mampu Penuhi Ambisi, Persis Solo takluk 0-1 dari PSIM Yogyakarta

Musim 2018 dan 2019 bahkan berakhir lebih buruk dari sebelumnya.

Persis Solo gagal melewati fase penyisihan grup.

Catatan menarik hanya didapat saat memenangkan laga Derby Mataram tahun 2019.

Selebihnya tidak ada yang bisa dibanggakan dari permainan tim Persis Solo.

Sejarah baru Persis Solo dimulai ketika saham kepemilikan beralih dari Vijaya Fitriyasa pada awal tahun 2021.

Kaesang Pangarep, Kevin Nugroho serta Erick Thohir menjadi pemilik baru Persis Solo dan langsung menancapkan target promosi ke Liga 1 sebagai harga mati.

Ditangan ketiga pengusaha itu, Persis Solo menjadi klub 'sultan' di Liga 2 dengan pendanaan melimpah serta materi pemain kelas wahid.

Selamat datang di Liga 1 Persis Solo, jangan berhenti di sini mengukir cerita indah.

Editor: Nadhiroh

Sumber: pasoepati.net


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah