Saat di rumah sakit, petugas melakukan rapid antigen kepada pasien dan hasilnya pasien positif Coivd-19.
“Itu sudah standar di rumah sakit. Karena hasil rapid tes pasien positif,” katanya.
Karena pasien terkonfirmasi positif berdasarkan tes antigen, maka pihak rumah sakit memutuskan untuk memakamkan pasien dengan protokol Covid-19.
“Nah, ketika hendak dimakamkan, jenasah diambil paksa oleh keluarga untuk dimakamkan sendiri dan menolak jenazah disebut terpapar Covid-19,” ungkapnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Saat peristiwa perampasan itu terjadi, kata Doni, petugas tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa pasrah karena jumlah massa banyak.
“Karena massa sangat banyak, petugas memilih mundur, jadi petugas mengalah," ujarnya.
Warga kemudian merebut jenazah dan melempari petugas dengan Batu. Beruntung dalam insiden itu, tidak ada petugas yang terluka ataupun dipukul warga.***