Desa Wisata Sumberbulu Karanganyar Masuk Unggulan ADWI dengan Konsep Pemberdayaan Petani

- 10 Oktober 2021, 10:30 WIB
Desa Wisata Sumberbulu mengusung konsep memberdayakan petani, karang taruna dan UMKM (Foto : Humas Pemprov jateng)
Desa Wisata Sumberbulu mengusung konsep memberdayakan petani, karang taruna dan UMKM (Foto : Humas Pemprov jateng) /

WNC-KARANGANYAR – Desa Wisata Sumberbulu, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah, masuk 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 Kemenparekraf. Selain menawarkan paket wisata, pemberdayaan masyarakat dan keaeifan lokal menjadi unggulan.

Manajer Desa Wisata Sumberbulu, Titin Riyadiningsih menyampaikan, Desa Wisata Sumberbulu mengusung konsep memberdayakan masyarakat sekitar, baik dari kalangan karang taruna, petani, dan pelaku UMKM.

“Di sini tidak punya potensi wisata alam, hanya ada pertanian dan sendang (mata air). Jadi, konsep yang kita bawa adalah pemberdayaan masyarakat,” ujarnya, dikutip WNC dari laman situs jatengprov.go.id, Sabtu (9/10/2021).

Titin menjelaskan, melalui peran masyarakat sejak dirintis 2017 lalu, Desa Wisata Sumberbulu kini sudah ada tiga paket wisata. Paket Sumberbulu Experience, berupa wisata edukasi, baik pertanian organik, biogas, kerajinan, cooking class dan pembuatan jamu tradisional.

Kedua paket Sumberbulu Adventure Etnic, yang berisi kesenian seperti lesung, reog dan tari. Serta (ketiga) paket Sumberbulu Adventure Journey dan outbound serta training.

“Jadi objek kita adalah masyarakat. Kearifan lokal, kegotongroyongan, keramahtamahan masyarakat, dan ilmu pengetahuan yang ditawarkan ke khalayak luar,” jelas Titin.

Di Desa Wisata Sumberbulu sendiri sudah ada 48 homestay dan area camping ground yang cukup luas yakni 1,5 hektare. Di wilayah tersebut juga ada beberapa sumber mata air, seperti sendang pancuran dan sendang bulu. Desa Wisata ini juga memiliki kegiatan budaya yang dikemas dalam  festival rutin tahunan.

Christin, pembina Sanggar Tari Anak Negeri Desa Wisata Sumberbulu menuturkan, keberadaan desa wisata perlu didukung dengan potensi-potensi yang dimiliki.

“Sumberdaya manusia yang ada terutama anak, juga perlu berperan dalam pengembangan desa wisata. Salah satunya lewat kesenian,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Dwi Soewanto


Tags

Terkini

x