Menurut keterangan awal polisi, perempuan tersebut awalnya berjalan kaki dari daerah Harmoni ke arah Medan Merdeka Utara.
Semuanya berjalan normal sampai ia tiba di pintu masuk Istana, dan mendadak todongkan pistol ke arah anggota Paspampres.
Sesaat setelah ditangkap, polisi kemudian menemukan pistol jenis FN yang sigap diamankan oleh personel Satlantas Polda Metro Jaya.
Buntut perbuatannya, Densus 88 dan Polda Metro Jaya diketahui telah melakukan penggeledahan di kediaman Siti Elina.
Usai kedapatan menodongkan senjata api ke Paspampres di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, densus berupaya menelusuri seluruh senjata api yang dimiliki si penodong.
Dari penggeledahan tersebut, akhirnya ditemukan senjata lain selain yang digunakan Siti Elina pada Paspampres.
"Kegiatan penggeledahan yang kemudian menemukan ada beberapa senjata lain," kata Kabag Bantuan Operasional Densus 88, Kombes Aswin Siregar, dalam jumpa pers di Jakarta.
Adapun senjata temuan yang dimaksud ialah berjenis AIRGUN dan pistol. Kini, semua senjata tersebut tanpa terkecuali telah aman di tangan pihak berwajib.
"Ada airgun dan ada senjata tajam yang berbentuk pistol di kediaman yang bersangkutan. Semuanya sudah diamankan, saya lihat sekarang sudah digelar oleh Polda Metro Jaya di hadapan kita, nanti mungkin bisa sambil di jelaskan apa barang-barang yang ada di hadapan kita sekarang ini," ucapnya. *** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran-Rakyat)