Pasca Aksi Wanita Penodong Paspampres, Mahfud MD Beri Pesan Demi Keutuhan Indonesia

29 Oktober 2022, 14:34 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD (tengah). /Portal Jember/Angga Juli Setiawan

WONOGORIUPDATE - Beberapa hari lalu, seorang wanita penodong Paspampres menggunakan pistol membuat geger publik.

Namun, wanita bercadar yang menodong Paspampres dengan pistol mampu diantisipasi Densus 88 dan diamankan Kepolisian.

Pasca peristiwan ini, Menteri Koordiantor Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD memberikan tanggapan.

Mahfud MD mengatakan, bahwa aksi tersebut menjadi tanda paham radikalisme di Indonesia masih ada. Berita ini dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dalam judul "Soal Wanita Penodong Senjata Api di Istana Negara, Mahfud MD: Radikalisme Masih Ada"

Baca Juga: Reaksi Mahfud MD Menilai Wanita Bercadar yang Todong Paspampres dengan Pistol

"Bahwa kemarin ada seorang perempuan yang menerobos Istana negara dengan membawa pistol FN, Itu sebagai bukti bahwa radikalisme itu masih ada," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Oleh karena hal tersebut, Mahfud MD pun menilai bahwa masih perlu adanya penguatan di kalangan masyarakat.

"Maka dimulai dari berbagai lembaga pendidikan dan juga di rumah. Bahwa negara ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kepada kita kesempatan untuk maju seperti sekarang," ujarnya.

Selain itu, Mahfud MD mengingatkan agar masyarakat Indonesia juga turut mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar untuk menjalani kehidupan bermasyarakat.

"Nilai dasarnya adalah Pancasila sebagai kesepakatan bersama. Kalau dalam bahasa agama itu Pancasila itu janji suci untuk hidup bersama. Itu nilai dasarnya," ucapnya.

Sebagai informasi, belum lama ini seorang wanita muda berupaya untuk menerobos Istana Negara di Jakarta dengan menodongkan pistol pada petugas Paspampres yang sedang berjaga.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan bahwa wanita penodong pistol tersebut berkeinginan untuk menemui Presiden Jokowi.

"Dia datang ke Istana, sebenarnya hasil pemeriksaan kita tujuannya adalah ingin bertemu Pak Jokowi," tuturnya.

Selain itu, wanita penodong pistol tersebut diduga nekat melakukan aksinya di Istana Negara lantaran mengaku mendapatkan wangsit lewat mimpinya.

Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh Kabag Banops Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar.

"Saat ini semua keterangan yang bersangkutan itu seperti mendapat mimpi atau wangsit. Jadi yang bersangkutan mimpi masuk surga dan neraka sampai ada kesimpulan dia harus menegakkan ajaran yang benar," katanya.

Diketahui, kasus wanita penodong pistol di Istana Negara tersebut pun tengah diambil alih oleh Densus 88 Antiteror Polri.

“Penanganan kasus upaya penyerangan di Istana presiden yang terjadi pada hari Selasa 25 Oktober 2022 lalu, saat ini sepenuhnya ditangani oleh Densus 88 Antiteror Polri,” ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.*** (Egista Hidayah/Pikiran-Rakyat)

Editor: Saepul Rohman

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler