Network
WNC - SLEMAN- Dampak Minuman keras oplosan berbahan baku ciu kembali menelan korban. Kali ini terjadi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimesa Yogyakarta.
Tiga orang dilaporkan tewas setelah mengonsumsi minuman keras oplosan di Dusun Karongan, Kelurahan Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Rabu 18 Mei 2022.
Ketiga korban tewas masing-masing berinisial AA (42) warga Prambanan, dan STR (42) serta TRY keduanya warga Kecamatan Berbah.
"Kami masih menyelidiki hal itu, karena kemungkinan masih ada korban lain," tutur Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman, AKP Rony Prasadana, dikutip WNC dari ANTARA di Sleman, Kamis, 19 Mei 2022.
Baca Juga: Jokowi Buka Kran Ekspor CPO lagi, Asosiasi Pedagang Minta Pemerintah Tekan Harga Minyak Goreng
Sebelum tewas, ketiganya diduga mengonsumsi minuman keras oplosan di sebuah gudang rosok di wilayah Berbah.
Kejadian itu berawal ketika tiga korban bersama-sama mengonsumsi minuman oplosan berlabel mocca, pada Rabu sekira pukul 04.00 WIB.
"Mereka membeli minuman dengan cara pesan dan bayar di tempat (COD) dan diminum bersama di suatu gudang rosok," kata Rony Prasadana.
Beberapa saat setelah mengonsumsi minuman itu, satu orang meninggal dunia, satu kritis dan satu orang lagi dilarikan ke RSUD Prambanan.
Baca Juga: Cemburu Buta, Perempuan di Bekasi Menghabisi Nyawa Wanita ‘Teman Dekat’ Suaminya
"Namun akhirnya dua orang lagi menyusul, sehingga ketiganya meninggal dunia," katanya.
Ia mengatakan, usai kejadian polisi langsung menyelidiki di lokasi dan menyita barang bukti berupa sisa-sisa minuman keras yang dikemas dengan bekas botol air mineral.
"Kami juga memeriksa sejumlah saksi dan mengecek korban di rumah sakit. Dari keterangan yang didapat, sebelum meninggal dunia para korban mengalami perut mual-mual hingga pusing," kata Kasat Reskrim.
Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal ke Final Sepak Bola SEA Games 2021 usai Dikalahkan Thailand dengan Skor 0-1
Polisi juga menelusuri penjual minuman oplosan itu dan menemukan pasangan suami isteri atas nama APS (43) dan perempuan berinisial FAS (50), warga Kalurahan Bokoharjo, Prambanan.
Kepada polisi, keduanya mengaku sudah dua tahun menjual minuman oplosan. Saat petugas menggeledah rumah mereka, ternyata di sana adalah tempat produksi berbagai minuman oplosan berbahan baku ciu. ***
