Yayasan Gema Salam Mengaku Dirugikan, Pelaku Penculikan 12 Anak di Bogor Disebut Eks Napiter

- 14 Mei 2022, 23:15 WIB
Awod, Pembina Yayasan Gema Salam
Awod, Pembina Yayasan Gema Salam /YouTube/ Yayasan Gema Salam

WNC-SURAKARTA- Pelaku penculikan 12 anak di kawasan Jakarta hingga Bogor, Abis Rizal Afif (28) yang telah diamankan oleh jajaran kepolisian Polres Bogor, mengaku sebagai Eks Napi Teroris (Napiter).

Pengakuan tersebut dipublikasikan dan marak diberitakan bahwa pelaku pernah ikut pelatihan selama 7 bulan di poso, terlibat peristiwa bom Sarinah dan kerusuhan di Bawaslu.

Pemberitaan ini terlanjur marak dimedia sebelum Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memastilan bahwa pelaku penculik anak yang diberitakan tersebut, bukan mantan napiter.

Baca Juga: Jelang Tri Suci Waisak Nasional, Umat Buddha Gelar Ritual Pengambilan Api Abadi Mrapen di Grobogan

Hal ini sebagaimana pernyataan dari Direktur Pencegahan BNPT Brigjend Ahmad Nurwakhid bahwa penculik tersebut hanya mencari popularitas.

Atas kejadian ini, Yayasan Gema Salam sebagai lembaga yang mewadahi para mantan napiter, sangat menyayangkan maraknya penyebutan pelaku penculikan sebagai eks napiter.

"Melakukan pembinaan terhadap para eks napi teroris ini tidak mudah, kalau ada pemberitaan semacam ini kami sangat dirugikan," kata Awod Pembina Yayasan Gema Salam dalam rilisnya, Sabtu 14 Mei 2022.

Baca Juga: Maling Sekarung Rokok Berakhir Tragis di Sukoharjo, Ditemukan Tewas di Dalam Toko Belum Sempat Bawa Hasil

Disebutkan, banyak hal-hal baik dan bermanfaat yang sudah dan sedang dilakukan Yayasan Gema Salam bersama dengan para mantan teroris selama ini, baik kegiatan sosial maupun kegiatan keagamaan.

"Juga kegiatan - kegiatan yang menumbuhkan rasa cinta kepada NKRI, itu saja kami merasa masih belum bisa diterima secara utuh oleh publik, apalagi ada pemberitaan dengan stigma negatif seperti ini," tegasnya..

Awod berharap, ada baiknya kepolisian, dalam hal ini Polres Bogor tidak gegabah dalam mempublikasi sebuah keterangan pelaku tindak kejahatan.

Baca Juga: Peringatan May Day di Sukoharjo, Buruh Senam Bersama Bupati di Alun-Alun

"Apalagi keterangan yang belum didalami sudah dipublikasi, jangan memburu popularitas dengan mengeksploitasi mantan napiter. Jujur saya sangat heran dengan pemberitaan yang dipublikasi oleh Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena dengan sangat dini ini, maksudnya apa?," ujarnya.

Dalam melakukan pembinaan kepada para mantan napi teroris selama ini, lanjut Awod, yang dibutuhkan terutama adalah dukungan dari semua pihak.

"Memberikan kepercayaan kepada mereka yang telah kembali ke NKRI adalah keniscayaan, membesarkan hatinya, mensuport dengan segala potensi yang dimiliki, dan menjauhkan dari stigma negatif, stigma ini, sekecil apapun harus kita hindari," sambungnya.

Baca Juga: Proses Naturalisasi Jordi dan Sandy Terus Berlanjut, Interview Libatkan BIN

Berkaca dari persoalan tersebut, Awod mengajak kepada semua pihak untuk mendukung visi misi Yayasan Gema Salam dalam mengajak seluruh eks napiter dan orang - orang yang rentan terpapar terorisme, untuk kembali ke NKRI.

"Kembali secara totalitas dan menjadikan manusia yang membawa manfaat bagi bangsa dan negara Indonesia ini," tegasnya.

Misi yang berat ini, imbuh Awod, tidak mungkin terwujud tanpa adanya dukungan dari semua pihak. Visi yang di emban Yayasan Gema Salam ini tidak mungkin terlaksana tanpa adanya kepercayaan semua pihak.

Baca Juga: Siapkan Kandang Karantina Cegah Penularan PMK, Bupati dan Dispertan Sukoharjo Sidak Pasar Hewan Bekonang

"Namun apabila ada dukungan dan kepercayaan dari semua pihak, Insya Allah visi misi kami akan dapat terlaksana, sebagaimana kami cita dan cintakan," pungkasnya.***

 

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah