Penjualan Menurun, Perusahaan Otomotif Hyundai Korea Menutup Pabrik Utamanya di China

- 23 Februari 2022, 11:58 WIB
Foto Ilustrasi; Mobil Hyundai yang diproduksi di China./
Foto Ilustrasi; Mobil Hyundai yang diproduksi di China./ /Instagram @hyundaichina

WNC - JAKARTA- Produsen mobil Korea Selatan Hyundai Motor Co, dikabarkan menutup pabrik utamanya di China barat daya.

Penutupan sementara ini dilakukan perusahaan di tengah lesunya penjualan di salah satu pasar terbesar dunia itu.

Dikutip WNC dari Yonhap melalui Antara, Rabu, 23 Februari 2022, pabrik di kota barat daya Chongqing telah menangguhkan operasinya sejak awal tahun ini.

Itu tindakan sementara sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan efisiensi produksi di tengah persaingan pasar yang ketat, kata Hyundai.

Baca Juga: Persib Bandung Tekuk PSM Makasar 2-0 lewat David Silva dan Bruno Cantanhede dalam Laga Tunda Pekan 22 Liga 1

"Pabrik Chongqing berorientasi pada mobil kecil, dan kami telah menghentikan sementara produksi model kendaraan kecil sebagai upaya efisiensi dan meningkatkan jajaran produk kami," kata pembuat mobil itu dalam sebuah pernyataan kepada Yonhap.

Perusahaan tersebut mengatakan sedang mengejar dan merencanakan berbagai langkah untuk mengatasi kemerosotan.

Media lokal China Yicai Global melaporkan sebelumnya, sebagian besar pekerja telah diliburkan karena penutupan, mengutip sumber orang dalam yang tidak disebutkan namanya.

Pabrik Chongqing adalah satu dari empat pabrik yang dijalankan Beijing Hyundai, perusahaan patungan antara Hyundai Motor dan BAIC Motor China, bersama dua pabrik di Beijing dan satu lagi di Changzhou.

Baca Juga: Curug Indrokilo Hidden Gem Wisata Kerennya Semarang. Sstt Mitos, Airnya Bisa Bikin Awet Muda

Beijing Hyundai menghabiskan sekitar 1,6 triliun won (1,3 miliar dollar AS) untuk membangun pabrik Chongqing pada 2017.

Pabrik, berkapasitas produksi 300.000 unit per tahun itu, sebagian besar telah memproduksi model lokal Hyundai, seperti Verna dan Encino.

Penjualan Hyundai di China mengalami penurunan sejak 2016, ketika mencapai puncaknya pada 1,14 juta unit. Penjualan turun menjadi sekitar 385.000 unit pada tahun 2021.

Pangsa pasar gabungan Hyundai dan afiliasinya yang lebih kecil, Kia Corp., turun menjadi 1,7 persen tahun lalu dari 7,35 persen pada 2016.

Baca Juga: 26 Gram Ganja Kering Diselipkan di dalam Mesin Karburator, Tim Bea Cukai Mengerahkan Anjing Pelacak

Pengamat pasar menduga pembalasan ekonomi Beijing terhadap Seoul menjadi faktor utama yang mempengaruhi bisnis Korea Selatan di China sebagai bentuk protes atas penempatan sistem pertahanan rudal THAAD AS.

Hyundai menjual salah satu pabriknya di Beijing tahun lalu, kemudian diakuisisi oleh Li Auto, pembuat kendaraan listrik China, yang sebelumnya dikenal sebagai Lixiang Automotive.***

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x