Gelombang Omicron, Nepal Hentikan Kegiatan Belajar Mengajar Menyusul Lonjakan Kasus COVID-19

- 11 Januari 2022, 07:37 WIB
Arsip - Pasien menerima oksigen di luar rumah sakit akibat kurangnya tempat tidur untuk pasien terinfeksi virus corona (COVID-19), saat terjadi lonjakan besar kedua virus corona di Kathmandu, Nepal, Senin (10/5/2021). REUTERS/
Arsip - Pasien menerima oksigen di luar rumah sakit akibat kurangnya tempat tidur untuk pasien terinfeksi virus corona (COVID-19), saat terjadi lonjakan besar kedua virus corona di Kathmandu, Nepal, Senin (10/5/2021). REUTERS/ /Navesh Chitrakar//Antara

WNC - KATHMANDU –Lebih dari tujuh juta siswa di Nepal, terpaksa belajar di rumah menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di negara itu.

​​Juru bicara pemerintah menyebut, seluruh sekolah di Nepal akan ditutup selama tiga pekan. Ini merupakan lonjakan harian tertinggi sejak September tahun lalu.

Dilansir WNC dari Reuters melalui Antara, Nepal mencatat tambahan 841 kasus pada Minggu, 9 Januari 2022,  total kasus Covid-19 di Nepal mencapai 832.589. Sementara itu, jumlah kematian COVID-19 sebanyak 11.604.

Baca Juga: Tembok Besar Warisan Dinasti Ming China Runtuh Sepanjang 2 Meter Akibat Gempa 6,9 SR di Provinsi Qinghai

Juru bicara Kementerian Pendidikan Deepak Sharma, mengatakan, sekolah akan tetap ditutup sampai 29 Januari meski program vaksinasi anak usia 12-17 di sekolah mereka akan tetap berlangsung.

"Sekolah harus menginformasikan siswanya tentang waktu dan tanggal kapan mereka perlu datang ke sekolah dan disuntik vaksin," kata Sharma kepada Reuters.

Otoritas berharap penutupan sekolah dapat membantu memutus rantai penularan di tengah kekhawatiran penyebaran cepat varian Omicron.

Baca Juga: Filipina Teriak, Minta Pemerintah Indonesia Mencabut Kebijakan Larangan Ekspor Batubara

Pekan lalu pemerintah meminta rumah sakit agar mengantisipasi lonjakan pasien sebab kasus COVID-19 berpotensi meningkat tajam.

Halaman:

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah