WNC - LOMBOK - Berkunjung ke Pulau Lombok tidak lengkap rasanya kalau belum mengunjungi Kampung Sasak Ende, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kota Praya.
Sebuah kampung yang masih menjaga keasrian dan rumah adat asli lombok. Ketika menginjakkan kaki ke Kampung Sasak Ende wisatawan akan disuguhkan suasana asri khas pedesaan, dan keramah tamahan warganya.
Rumah adat Sasak Lombok, beratapkan daun alang-alang. Daun ini menutup seluruh rumah adat Sasak Lombok dari terik sinar matahari dan hujan.
Pemandu wisata, Samiun mengatakan atap daun alang-alang digunakan untuk atap rumah adat Sasak Lombok, mampu bertahan 6-7 tahun.
Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Membuang Sampah Plastik ke Saluran Air Adalah Tindakan Kriminal
Bangunan rumah disini, berlantaikan tanah dicampur dari sekam padi. Uniknya bagian teratas lantai diplester menggunakan kotoran dari kerbau dan sapi.
"Kotoran sapi, atau kebau digunakan untuk menguatkan lantai, sebagai ganti semen. Jadi semen terkenal pertama kali di Lombok ya cap kaki empat," katanya, kepada WNC.
Untuk mempertahankan lantai agar tidak berdebu dan pecah-pecah, warga disini akan mengepel kembali lantai menggunakan kotoran sapi ataupun kerbau.
Baca Juga: Walah! Belum Sembuh Total, Ganjar Pranowo Sudah Berpakaian Dinas Tinjau Penanganan Covud-19