Network
WNC-YOGJAKARTA-Wajah selokan satu ini, bukan seperti anda bayangkan. Tidak ada sampah atau kotoran dalam genangan jentik nyamuk. Anak muda Kampung Mrican, Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, mengubah selokan menjadi kolam ikan.
Gerakan revitalisasi selokan irigasi bermula sejak 2016, tetapi sempat mandeg. Pada 2019 para pemua bergerak lagi, mengarahkan warga memungut sampah selokan dan menambal dinding rompal. Air limbah rumah tangga disaring di bak kontrol sebelum ke selokan.
Selokan bersih dan terawat, memunculkan gagasan budi daya ikan dan hasilnya dijual. Pengunjung juga bisa memberi makan pelet seharga Rp2.000 di wadah seukuran gelas air mineral. Boleh sekadar duduk di pinggir selokan merendam kaki dalam air.
Selain selokan, masyarakat juga membersihkan lingkungan tempat tinggal. Mereka menata pagar dan jalanan kampung serta mengecatnya. Ada lagi taman, sebagai ruang terbuka hijau. Kampung kumuh itupun tampak rapi, bersih, dan warna-warni.
Bekas kandang babi disulap menjadi ruang publik asyik tempat pertemuan atau sekadar istirahat. Lokasi ini mulai ramai dikunjungi wisatawan domestik. Meski tidak ada restribusi masuk lokasi, perekonomian warga bergerak. Banyak warga Mrican membuka usaha kuliner dan cendera mata. Sekarang saluran irigasi di Mrican itu menjadi salah satu destinasi wisata Kota Gudeg. Spot ini dinamai warga setempat sebagai Bendung Lepen Mrican Youth.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menuturkan, pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Provinsi DIY, masih melanjutkan pengembangan kawasan Bendung Lepen di Mrican Giwangan.
“ Agar kawasan wisata tersebut terintegrasi dengan kawasan pusat kerajinan perak, Pandeyan, Kotagede, yang berada di sisi seberang Sungai Gajah Wong.” katanya,dikutip WNC dari situs Indonesia.go.id, baru-baru ini.
Integrasi dua wilayah itu ditargetkan melahirkan sebuah objek wisata baru bernama Taman Legawong atau kependekan dari Ledhok Gajah Wong. Dirancang agar wisatawan bisa naik perahu melintasi Kali Gajah Wong, di bawah jembatan Tegal Gendu Kotagede.
Kawasan itu juga akan dilengkapi sarana flying fox, pusat kuliner tradisional, bengkel perajin, Situs Cinde Amoh, kampung sayur dan lorong buah. ( Rama/* )
