WNC - JAKARTA – Kejaksaan Agung akhirnya mengungkap mafia yang memicu kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di tanah air.
Terduga malingnya ternyata ada di kementerian perdagangan. Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin pun telah menetapkan empat tersangka dugaan maling uang rakyat lewat crude palm oil (CPO) yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng.
Satu di antaranya adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen Perdaglu Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana (IWW).
"Tersangka ditetapkan empat orang. Pertama, pejabat eselon 1 pada Kementerian Perdagangan bernama IWW (yaitu) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan,” kata Burhanuddin dikutip dari akun Instagram @kejaksaanri, Selasa.
Baca Juga: Astaga! Seorang Pekerja Dikabarkan Meninggal Ketika Melakukan Pengisian BBM di Kapal Tugboat
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan IWW sebagai tersangka karena telah menerbitkan persetujuan ekspor terkait komoditas CPO dan produk turunannya kepada Permata Hijau Group, PT Wilmar Nabati Indonesia, PT Multimas Nabati Asahan, serta PT Musim Mas.
Selain IWW, tiga tersangka lain adalah Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau Group Stanley M. A. (SMA), Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor (MPT), serta General Manager bagian General Affairs PT Musim Mas Picare Togar Sitanggang (PT).
"Ketiga tersangka tersebut telah berkomunikasi secara intens dengan tersangka IWW," tambah Burhanuddin.
Hasil komunikasi ketiga tersangka tersebut dengan IWW menyetujui ekspor CPO untuk perusahaan Permata Hijau Group, PT Wilmar Nabati Indonesia, dan PT Musim Mas.