WNC – JAKARTA - Gaya Mengkritik mantan Vokalis Nidji terhadap lawan politik, diperkirakan akan menurunkan citra dan kwalitas PSI di bawah kepemimpinan Giring Ganesha.
Pengamat dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam melihat, PSI di bawah pimpinan Giring Ganesha, akan ditinggalkan para simpatisan dengan strategi politiknya.
" Ada dua ancaman yang berpotensi dihadapi PSI, pertama, ancaman hijrahnya simpatisan politik. Kedua, turunnya citra kualitas kinerja PSI di bawah kepemimpinan yang baru ini," kata Umam, dilansir WNC melalui Antara, Senin 24 Januai 2022.
Menurut Umam, strategi Giring dan PSI dalam berpolitik bernuansa identitas (Politik Identitas) yang dapat menjadi bumerang bagi keberlangsungan partai.
Baca Juga: Tok! Pemilu 2024 Disepakati pada 14 Februari, Pemerintah, DPR, dan Penyelenggara Menyetujui
Umam pun mendorong PSI, terutama Giring Ganesha sebagai ketua umun partai, bisa memberi kritik-kritik yang membangun daripada menyampaikan sindiran dan serangan vulgar kepada lawan politiknya.
Umam menilai, Giring sebagai Ketum PSI merasa (percaya diri) serangannya terhadap Anies Baswedan bisa menghasilkan insentif elektoral dengan mengungkit isu politik identitas dan mengkritik tajam kinerja pemerintahan DKI Jakarta.
“Namun, PSI dan Giring perlu mengantisipasi lebih cermat, gaya serangan vulgar dan tidak simpatik itu berpotensi jadi bumerang bagi partainya," kata Umam dalam pesan tertulis diterima Antara di Jakarta, Senin, 24 Jnuari 2022.