Momentum Pandemi, Presiden Dorong Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan di ASEAN

- 26 Oktober 2021, 10:48 WIB
Gedung Pancasila Kemlu
Gedung Pancasila Kemlu /kemlu.go.id/

JAKARTA  (WNC)—Presiden Joko Widodo mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan di ASEAN.  Kondisi pademi menjadi momentum untuk melakukan reformasi struktural.

“Dalam menghadapi pandemi sekarang ini, kita tidak hanya ingin pulih kembali, tetapi kita ingin mencuri kesempatan dalam pandemi untuk melakukan reformasi struktural untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan ASEAN," kata Presiden RI dalam siaran pers kemlu.go.id, Senin, 25 Oktober 2021.

Demikian disampaikan Presiden saat memberikan pidato kunci pada pertemuan ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) secara virtual tanggal 25 Oktober 2021.

Menurut Presiden, di Indonesia, pandemi tidak menyurutkan langkah untuk melakukan reformasi struktural, antara lain dengan menerbitkan UU Cipta Kerja untuk memperbaiki iklim investi dan merevisi UU perpajakan.

“Ujian berat berupa pandemi justru kami manfaatkan untuk memperkuat diri dalam menghadapi tantangan masa depan. Saya berharap demikian juga halnya untuk Asia Tenggara. Sebagai kesatuan masyarakat ekonomi, ASEAN harus mengambil pelajaran dari krisis dan melakukan perbaikan diri secara fundamental di tingkat kawasan," ujar Presiden.

Ekonomi Digital

Presiden  menyampaikan bahwa penanganan kesehatan tetap harus jadi prioritas utama dan protokol kesehatan harus terus dijalankan secara ketat. Target vaksinasi 70% harus segera tercapai. Pemulihan ekonomi ASEAN harus dipercepat dengan reaktivasi perejalanan yang aman, termasuk pariwisata.

Dalam konteks ini, Indonesia telah membuka Bali terbatas untuk 19 negara sebagai sebagai awal safe tourism ketika vaksinasi Bali sudah mencapai 84,5%. ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework yang digagas Indonesia tahun lalu telah disepakati oleh ASEAN dan perlu segera diimplementasikan.

​Presiden menambahkan, ekonomi digital menjadi solusi efektif dalam menyiasati pembatasan pergerakan dan tatap dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Potensi ekonomi digital ASEAN sangat besar, tumbuh mencapai USD 100 miliar di tahun 2020.

Halaman:

Editor: Nadhiroh


Tags

Terkini

x