WNC-SURAKARTA- Bubur Samin atau yang juga disebut dengan bubur Banjar merupakan salah satu kudapan khas Ramadhan yang dapat dijumpai di Masjid Darussalam, Jayengan, Serengan, Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Setelah dua tahun vakum karena pandemi, bubur yang sudah menjadi ikon Ramadhan di kota kelahiran Presiden Joko Widodo ini, pada Ramadhan 1443 H mulai dibagikan gratis setiap hari dari pukul 16.00 WIB hingga adzan maghrib.
Dikutip dari akun Twitter pemkot solo @PEMKOT_SOLO, Sabtu 9 April 2022, berdasar Repository Universitas Sanata Dharma,1-3, tulisan Priyatmoko,H.(2018) berjudul Bubur Samin dan Orang Banjar di Solo, sedikitnya ada tujuh fakta yang melatari sejarahnya.
Baca Juga: Sudah Mendarah Daging, Kemendikbud Ristek Usul Budaya Jamu Sehat Masuk WBTB UNESCO
Berikut tujuh fakta sejarah bubur samin Masjid Darussalam, yang membuat warga rela mengantre membawa wadah sendiri demi menikmati kelezatannya itu:
1. Pada tahun 1907 para saudagar dan prajin batu mulia dari Martapura, Banjarmasin berdatangan di Kota Solo dan mendirikan langgar atau musala
2. Pada tahun 1930-an langgar ini direvitalisasi dan dibangun masjid bernama Masjid Darussalam yang berlokasi di Jayengan, Solo
3. Masjid tersebut tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah saja, tapi juga digunakan sebagi tempat para saudagar di Kota Solo. Biasanya hidangan yang disajikan bubur samin