Sega Bancakan, Nasi Tradisi Kondangan ini Sekarang Menjadi Menu Favorit di Warung Makan

- 26 Oktober 2021, 09:58 WIB
Sega Bancakan
Sega Bancakan /WNC/Nadhiroh/

WNC-- Sego bancakan lahir dari tradisi turun temurun masyarakat jawa. Biasanya paket nasi dibungkus daun jati ini disajikan saat acara kondangan, selamatan atau tasyakuran. Sego bancakan akan dibagikan kepada warga setelah mengikuti ritual doa dipimpin seorang modin.

Tetapi sekarang, kita bisa makan nasi bancakan tanpa harus nunggu kondangan. Di sebagian wilayah Karesidenan Surakarta, sega bancakan sudah banyak dijual di warung-warung makan. Bedanya lagi, kalau makan sego bancakan di warung makan tak perlu ada ritual doa. Hanya berdoa mau makan seperti biasa.

Sego bancakan dalam sebuah tradisi kondangan, dibentuk tumpeng dalam tampah dan dikelilingi berbagai jenis lauk dan sayur. Satu ciri khas Sego bancakan adalah gudangan atau urap, yakni aneka sayuran, bayam, kacang panjang, dan tauge, yang direbus diberi bumbu kelapa parut.

Selain itu ada oseng-oseng tempe, telor rebus, ikan asin, tahu dan tempe bacem, bihun goreng dan kacang tolo. Sego bancakan tanpa gudangan akan terasa hambar.

Di beberapa warung makan di Wonogiri, sega bancakan dijual seharga Rp 5.000 per bungkus.  Di antaranya di Warung Angkringan Mbah Wedok di Pengkol dan Warung Mbokde Sri di Pokoh.

Rasanya benar-benar bikin ketagihan. Apalagi dimakan bersama-sama dengan keluarga. Jadi, kalau Anda kangen dengan sego bancakan tak perlu khawatir harus menunggu acara selamatan. Anda bisa membeli di sejumlah warung makan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disebutkan tiga pengertian bancakan. Pertama, selamatan, kenduri. Kedua, hidangan yang disediakan dalam selamatan. Ketiga, selamatan bagi anak-anak dalam merayakan ulang tahun atau memperingati hari kelahiran disertai pembagian makanan atau kue-kue.

Editor: Nadhiroh


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah