Menyinggung tentang alasan pemilihan lokasi aksi itu, Agnes enggan menjelaskan. Namun begitu dijelaskan, kegiatan dimaksudkan mengajak aktifis dan instansi terkait untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
"Tujuannya mengajak komunitas, dan bersinergi dengan instansi terkait untuk melakukan hal yang sebenarnya sederhana. Pembuatan EE ini kan mudah, hanya dari limbah sampah dapur seperti sayuran dan buah," paparnya.
Baca Juga: Minta Hiburan Malam Tutup Selama Ramadhan, Hamas Datangi DPRD Sukoharjo
Dicontohkan, limbah sampah dapur tersebut diantaranya seperti, kulit buah, batang -batang sayuran. Perbandingan untuk membuat EE adalah, gula, limbah dapur/ sampah organik, dan air yakni, 1:3:10.
"Semua bahan itu kemudian dicampur jadi satu untuk difermentasi selama 3 bulan. Penemunya EE ini orang Thailand," tandas Agnes.
Dalam aksi peringatan Hari Air Sedunia ini juga hadir dilokasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Agus Supriyanto bersama Camat Nguter Ariyanto.***