Guru Honorer Tidak Menyangka Dikunjungi Gubernur, Rumah Direhab, Ibunya Nangis Minta 'Springbed'

- 25 November 2021, 15:09 WIB
Ganjar mengunjungi rumah salah satu rumah guru honorer, Gunawan, di Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang, Kamis, 25 November 2021
Ganjar mengunjungi rumah salah satu rumah guru honorer, Gunawan, di Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang, Kamis, 25 November 2021 /WNC/Humas Pemprov Jateng

WNC-SEMARANG – Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memberikan bantuan rehab rumah kepada beberapa guru honorer di Jateng bertepatan dengan Hari Guru Nasional, Kamis 25 November 2021.

Rumah-rumah guru honorer yang tidak layak huni, mendapat bantuan program rehab rumah tidak layak huni (RTLH).

Ganjar mengunjungi rumah salah satu guru honorer, Gunawan. Sayang, yang bersngkutan tidak ada di rumah karenaa sedang mengajar.

Orang nomor satu di Jateng itu ditemui orangtua Gunawan. Rupi'ah,65 dan Mahmudi,72 tak kuasa menahan air matanya ketika Ganjar Pranowo tiba di rumahnya, Kampung Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang.

"Owalah Pak, ngimpi nopo kulo (mimpi apa saya). Maturnuwun Pak," ucap Rupi'ah sambil terus menangis sesenggukan.

Pasangan suami istri itu tak henti mengucap syukur dan terimakasih pada Gubernur. Ganjar sengaja datang ke rumah tinggal salah satu pahlawan tanpa tanda jasa yang bertahun-tahun mengabdi pada bangsa.

Gunawan Ardiyanto, anak ketiga Rupi'ah dan Mahmudi, menjadi guru honorer di SLB Negeri Semarang.

"Mpun mboten usah nangis (sudah jangan menangis). Niki griyone, kulo mlebet njih (ini rumahnya, saya masuk ya)," kata Ganjar.

Ganjar pun langsung masuk rumah Gunawan didampingi Rupi'ah dan Mahmudi. Atapnya banyak berlubang, dinding retak dan memprihatinkan. Tak ada perabot mewah dalam rumah itu.

Ganjar berjalan sampai dapur, melintas kamar tidur dengan kasur sederhana yang sudah tipis. Tumpukan baju berserakan di atasnya.

Kasur Empuk

Di dapur kondisinya tak lebih baik. Bangunan bagian belakang rumah itu hampir roboh dan kondisinya berantakan.

"Mangke dibantu nggih mbah. Niki kamare njenengan, lha kamare Mas Gunawan pundhi (kamarnya Gunawan yang mana)," tanya Ganjar.

Orangtua Gunawan pun menunjukkan lokasi dimksud Ganjar.

"Kasure atos Pak (kasurnya keras pak). Pak mbok kulo ditumbaske kasur sing mentul-mentul (saya mau dibelikan kasur yang empuk)," pinta Rupi'ah.

Ganjar pun tertawa dan langsung mengiyakan permintaan perempuan yang sehari-hari bekerja di pasar itu. Ia berjanji membelikan kasur dua buah,untuk Rupi'ah dan Mahmudi, satu lagi untuk Gunawan.

"Mangke kulo tumbaske kasur sing mentul-mentul nggeh mbah. Kulo tumbaske kalih (nanti saya belikan kasur yang empuk ya mbah, saya belikan dua)," ucapnya dismbut tangisan sembari memeluk Gubernur.

Ganjar meminta lurah dan beberapa warga sekitar bergotong royong membantu merenovasi rumah Gunawan. Ia berharap tempat tinggal Gunawan lebih nyaman agar guru honorer itu lebih semangat mengabdi pada masyarakat.

"Rasane seneng banget, alhamdulillah maturnuwun sanget Pak Ganjar. Kulo mboten ngimpi angsal bantuan niki. Rasane remen sanget saestu (rasanya bahagia sekali)," tambahnya.

Ketika Gunawan sampai ke rumah, ia langsung dipeluk kedua orang tuanya. Ketiganya menangis bersama.

Selain Gunawan, beberapa guru honorer di Jateng juga mendapat bantuan serupa. Rumah-rumah guru honorer yang tidak layak itu, mendapat bantuan program rehab rumah tidak layak huni (RTLH).

Ganjar juga memberikan hadiah serta penghargaan pada sejumlah guru berprestasi dan siswa berprestasi di Jawa Tengah. ***

Editor: Nadhiroh

Sumber: Humas Jateng


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah