Efek Kudeta, Produksi dan Penyelundupan Narkotika di Myanmar Meningkat

- 1 Februari 2022, 22:02 WIB
Ilustrasi narkotika sabu
Ilustrasi narkotika sabu /Pixabay

WNC - Sejak kudeta militer setahun lalu, kondisi Myanmar dilaporkan masih belum stabil.

Ironisnya, kondisi ini diikuti lonjakan produksi narkotika di negara tersebut yang disleundupkan ke kawasan Asia tenggara dan sekitarnya.

Hal ini disampaikan seorang pejabat senior Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) kepada Reuters.

Otoritas di Laos, Thailand, dan Myanmar menyita setidaknya 90 juta tablet metamfetamin dan 4,4 ton kristal metamfetamin pada bulan lalu, yang kebanyakan dibuat di area perbatasan yang terpencil di negara bagian Shan di Myanmar, menurut UNODC.

Baca Juga: Gawat! Covid-19 Merebak, 52 Pemain Liga 1 Dinyatakan Positif

“Produksi metamfetamin meningkat pada tahun lalu, dari tingkat sebelumnya yang sudah terbilang ekstrem di Myanmar, dan tak ada tanda-tanda ini akan mereda,” kata perwakilan kawasan UNODC di Asia Tenggara, Jeremy Douglas.

Disebutkan bahwa narkoba tak dapat dipisahkan dari konflik di Myanmar, keduanya saling mendorong satu sama lain.

“Kekacauan dan ketidakstabilan menjadi kesempatan bagi para penyelundup,” tambah Douglas.

Baca Juga: Naik Gunung Malabar, Dua Orang Pendaki Asal Bandung Dilaporkan Hilang

Halaman:

Editor: Klasik Herlambang

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah