Ribuan Imigran Haiti Menyeberang ke Meksiko Menyusul Ancaman Deportasi Pemerintah Amerika Serikat

- 9 Oktober 2021, 10:50 WIB
Imigran Haiti menyeberangi Rio Grande menuju Meksiko dari Del Rio, Texas ke Ciudad Acuna, Meksiko. (Foto :www.texastribune.org)
Imigran Haiti menyeberangi Rio Grande menuju Meksiko dari Del Rio, Texas ke Ciudad Acuna, Meksiko. (Foto :www.texastribune.org) /

WNC -DEL RIO — Ribuan Imigran Haiti menyeberang ke Meksiko Menyusul Ancaman Deportasi Pemerinntah Amerika Serikat, Bulan September lalu. Mereka meninggalkan negara asalnya Haiti ke Chili pada tahun 2018 silam.

Salah satu Imigran, Nicol (26 Tahun) mengatakan telah berjuang mencari pekerjaan di Chili. Selama berada di sana, ia bertemu calon istrinya, juga datang ke Chili untuk mencari pekerjaan. Tetapi situasi sulit di Chili memaksa keduanya mengikuti ribuan orang Haiti yang melakukan perjalanan berbahaya dari Amerika Selatan ke Del Rio, mencari suaka.

Dikutip WNC dari situs www.texastribune.org para Imigran mengalami penderitaan luar biasa berat selama perjalanan. Nicol meceritakan rekan-rekan migran hanyut saat menyeberangi sungai dan seorang migran perempuan diperkosa sekelompok geng bersenjata di Panama.

“Kami sangat menderita untuk sampai ke sini,” kata Nicol, yang meminta diidentifikasi hanya nama depannya karena takut merusak peluangnya untuk tinggal di Amerika Serikat.

Diketahui, sejak 9 September, 30.000 warga Haiti telah tiba di Del Rio . Para migran mengatakan mereka memilih kota perbatasan kecil karena mereka mendengar kawasan itu lebih aman daripada rute lain.  Ribuan migran lainnya terpaksa berkemah di bawah jembatan internasional, lantaran petugas Imigrasi tak mampu menampung keberadan mereka.

Pejabat federal mengklaim adanya kesalahpahaman para Migran Haiti sehingga mereka berbondong-bondong mennyeberang ke Meksiko. Pemerintah memberlakukan persyaratan Imigrasi ketat meyusul insiden pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moïse pada 7 Juli.  Ijin tinggal sementara hanya diberikan untuk orang Haiti yang berada di Amerika Serikat sebelum 29 Juli.

Sementara itu para migran Haiti megaku memutuskan untuk pergi karena kesulitan pekerjaan di Chili dan negara Amerika Selatan lainnya, sebagai dampak Pandemi Covid 19. Persoalan lain terkait legalitas status imigrasi mereka untuk dapat bekerja di Chili. Sebagian imigran mengaku adanya tindakan rasisme terhadap orang kulit hitam di Chili.

Sebelumnya, semua migran telah dibebaskan dari kamp darurat di sisi Texas Rio Grande setelah pemerintahan Biden mendeportasi 5.000 warga Haiti dan lebih dari 12.000 lainnya dikirim ke fasilitas imigrasi federal di barat daya. Beberapa dibebaskan di Del Rio untuk bersatu kembali dengan anggota keluarga yang sudah berada di Amerika Serikat sampai mereka bisa mendapatkan sidang suaka di Pengadilan Imigrasi. Mereka masih bisa dideportasi jika klaim suaka mereka tidak berhasil.

Dikabarkan, 8.000 orang Haiti lainnya kembali ke Meksiko karena takut mereka akan dideportasi ke Haiti jika mereka tetap tinggal di kamp. Pemerintah Meksiko telah menawarkan izin kerja dan penerbangan bagi mereka yang memutuskan untuk kembali ke Haiti. (ewa/***)

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: www.texastribune.org


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x