91 Orang Dipastikan Tewas dalam Serangan Udara Pasukan Koalisi ke Rutan Yaman

25 Januari 2022, 21:54 WIB
Puing-puing rumah tahanan di Yaman yang hancur karena serangan udara /ANTARA/Reuters/Naif Rahma

WNC - Jumlah korban jiwa akibat serangan udara di sebuah rumah tahanan (rutan) di Yaman pekan lalu dipastikan mencapai 91 orang dan melukai lebih dari 200 orang.

Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Houthi Taha al-Mutawakal pada Selasa 25 Januari 2022 di stasiun TV Al Masirah milik Houthi, untuk mengupdate jumlah korban jiwa sebelumnya, yang disebutkan 60 orang.

Angka kematian akibat serangan itu diperbarui setelah upaya penyelamatan yang dilakukan di lokasi kejadian berakhir.

Baca Juga: Heboh Kerangkeng Manusia milik Bupati Langkat, Polisi Sebut Bukan Perbudakan, Komnas HAM Lakukan Peyelidikan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Sabtu sedikitnya 60 orang tewas dalam serangan itu.

Sejumlah saksi yang diwawancarai Reuters mengatakan ledakan telah membuat rutan itu hancur menjadi puing.

Koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi gerakan Houthi mengatakan fasilitas di provinsi Saada itu, tidak termasuk dalam daftar "bukan target" yang disetujui badan-badan PBB.

Baca Juga: Ngeri! Oknum ASN Kabupaten Ketapang Lempar Bom Molotov di Acara Pengambilan Sumpah Jabatan

Koalisi menuduh pasukan Houthi menyebarkan informasi yang salah tentang serangan itu.

Pertempuran keduanya telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan target serangan udara pada militer Houthi.

Gerakan Houthi yang didukung Iran telah meningkatkan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Uni Emirat Arab (UAE) dan penembakan lintas batas ke Arab Saudi.

Baca Juga: 18 Orang Meninggal Dunia Terpanggang di Tempat Hiburan Malam, Buntut Bentrok Dua Kelompok Warga di Sorong

Di Saada, basis Houthi di wilayah utara, para penyintas serangan udara di rutan tersebut masih dirawat di rumah sakit pada Minggu.

Tahanan bernama Muhammad al-Khulaidi, yang menderita patah kaki dan luka bakar, mengatakan dia berhasil keluar dari reruntuhan sedangkan teman-teman satu selnya tewas.

"Saya berusaha membebaskan kaki saya yang tertindih tiang dan pesawat terus membombardir kami," katanya kepada Reuters.

Baca Juga: Tangguhkan 44 Jadwal Penerbangan ke China, Amerika Serikat Dikecam

PBB telah mendesak semua pihak untuk meredakan ketegangan dalam perang yang berlangsung hampir tujuh tahun itu.

Konflik tersebut telah menelan lebih dari 100.000 korban jiwa dan membuat 4 juta orang terpaksa mengungsi. Jutaan warga Yaman kini terancam kelaparan.

Koalisi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015, setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui dunia internasional di ibu kota Sanaa.

Kelompok itu mengatakan mereka sedang memerangi sistem yang korup dan agresi asing.***

Editor: Klasik Herlambang

Sumber: ANTARA / REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler