Filosofi Teras: Begini Menerapkan Hidup Ala Stoa (Filsafat Yunani Kuno)

- 12 Oktober 2022, 18:40 WIB
/

 

WONOGIRIUPDATE.COM - Kehidupan seringkali memberikan dampak terhadap seseorang dalam menjalaninya, baik itu dampak positif atau negatif.

Seiring berjalannya waktu, dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun banyak sekali perubahan yang begitu drastis.

Dengan perputaran waktu yang ada, manusia dituntut untuk selalu bergerak cepat.

Baca Juga: 5 Daftar Buku Self Improvement Wajib Kamu Miliki, Ada Filosofi Teras!

Bayangkan saja, jika seorang manusia lebih memilih diam di tempat, sedangkan manusia lain sudah berlari cukup jauh.

Hal-hal dalam kehidupan sebisa mungkin dapat diterima dengan hati yang luang, walaupun kalimat tersebut terdengar klise.

Dalam buku filosofi teras dijelaskan beberapa cara hidup ala Stoa.

Baca Juga: Gramedia Luncurkan Buku Kumpulan Puisi Aku Ini Binatang Jalang Edisi Khusus Kenang Satu Abad Khairil Anwar


Apa itu Stoa? dan bagaimana menerapkannya? Simak ulasan di bawah ini:

1. Dalam buku filosofi teras disinggung bahwa pentingnya kita mengingat hal-hal dalam hidup yang pernah membuat kita senang, dari hal sederhana saja seperti mengobrol, memiliki teman baru, menikmati kopi favorit atau lainnya.

Kemudian, lakukanlah kegiatan yang positif juga menyenangkan untuk diri sendiri.

Baca Juga: Satu Hari Satu Foto Bisa Menjadi Buku dan Kalender, Berikut ini Tipsnya


2. Selanjutnya terdapat pembelajaran hidup dalam buku filosofi teras, yaitu kutipan yang berbunyi "Bukan hal-hal atau peristiwa tertentu yang meresahkan kita, tetapi pertimbangan/pikiran/persepsi akan hal-hal dan peristiwa tersebut" (hlm 79).

Maksud dari kutipan di atas kurang lebih menjelaskan pada kita sebagai manusia hendaknya melihat segala sesuatu dengan sudut pandang yang lebih positif.

Misalnya dalam kegiatan sehari-hari, kita suatu saat terjebak dalam lampu merah, sedangkan kita sedang mengejar waktu untuk sampai ke kantor.

Nah, pasti pikiran kita akan 'kemacetan' itu justru negatif, seperti "Sial, kenapa, sih, ga jalan-jalan. Klien saya sudah menunggu lagi".

Dalam buku filosofi teras, kita diajarkan untuk melihat peristiwa dengan sudut pandang positif, seperti "Oh, macet, saya jadi bisa menikmati kopi atau baca buku sebentar, nih".

Sebenarnya banyak sekali contoh dalam kegiatan sehari-hari yang menjadi contoh hidup ala Stoa dalam buku filosofi teras.

3. Filosofi teras juga menerangkan  terkait pikiran yang tidak terganggu adalah sumber kekuatan yang manusia miliki untuk berlindung dan berteduh.

Kita dapat mengendalikan suatu emosi negatif. Para filsuf Stoa melihat emosi negatif yang ada dalam diri manusia sebagai sesuatu yang harus terus dikendalikan dalam pikiran kita sendiri.

Maksudnya adalah hendaknya kita mampu mengendalikan emosi yang ada dalam diri, sehingga kita tidak salah dalam bertindak ataupun mengambil sebuah keputusan dalam hidup.

Jadi, kesimpulan yang dapat disampaikan adalah Stoisme dalam buku filosofi teras mengajarkan prinsip "hidup harus selaras dengan alam" yang artinya perlu menggunakan nalar atau logika yang tepat.

Halaman:

Editor: Wandari Azzahra


Tags

Terkait

Terkini

x